1. Segala
sesuatu di dunia ini tidak ada yang kekal, semuanya akan berakhir (Hukum Alam),
seiring dengan berlalunya waktu. Baik itu kebahagiaan/penderitaan, kehormatan/hinaan, kekuasaan/ketidak - berdayaan, mayoritas/minoritas, senang/susah,
disayang/dibenci; Semuanya itu akan berakhir. Seperti pepatah mengatakan “TIDAK ADA PESTA YANG TIDAK BERAKHIR”.
2. Sistim DEMOKRASI
cocok diterapkan di Negara yang masyarakatnya sudah maju, independent & ber-etika
(moral). Karena sistim demokrasi ini sangat bisa disalah gunakan, tergantung
suara terbanyak, tanpa melihat apakah
suara tersebut dibeli, dipaksakan, atau diiming-imingi sesuatu
jabatan/fasilitas tertentu, dll. Sistim Demokrasi ini menganut faham: Dikatakan
BENAR apabila
dipilih suara terbanyak (diakui orang secara umum); Sehingga, “YANG BENAR BISA JADI SALAH; YANG SALAH
BISA JADI BENAR”.
3. Dalam menghadapi setiap
perkara/persoalan, kita harus berani berkata tidak, kalau memang itu tidak benar,
walaupun nyawa taruhannya. Yang benar dibenarkan; yang salah disalahkan, agar
keputusan yang kita ambil (tetapkan) adil dan kita tidak berdosa.
4. Hukum Karma, berarti berbuat baik akan
mendapatkan hasil yang baik dan sebaliknya. Seperti; Tanam padi, pasti panen padi. Ingat “Usahakan
setiap saat selalu berbuat (tanam) kebaikan” agar mendapatkan (panen) kebaikan.
Jangan melakukan kejahatan.
5. Kesehatan adalah paling nomor satu
(berharga). Jaga kesehatan dengan olah raga, istirahat yang cukup dan jangan
makan sembarangan.
6. Jangan menuduh atau membicarakan
kejelekan orang lain, karena apa yang kita tuduhkan pada orang tersebut
sebenarnya adalah kejelekan diri kita sendiri. Tidak ada orang yang tau apa
yang dipikirkan orang lain. (Rambut Sama Hitam, Hati Siapa Tau).
7. Budi orang tua tidak dapat dibayar
dengan apapun juga. Jadi kita harus selalu ingat, patuh, sayang, berbakti pada
orang tua dan menjaga nama baik keluarga.
8. Setiap mausia memiliki kelebihan &
kekurangan. Jadi janganlah minder dengan kekurangan, tetapi kembangkanlah
potensi dengan kelebihan anda.
9. Jangan mempertentangkan/memperdebatkan
hal-hal kecil yang tidak perlu dengan siapapun, karena akan dapat menimbulkan
masalah/konflik/resiko yang cukup besar/fatal.
10. Apabila kita dalam keadaan bingung,
marah, takut, susah, tidak tenang, atasilah dengan cara menarik nafas
dalam–dalam lewat hidung, keluar dari mulut secara terus-menerus, sampai kita
tenang. Dapat dilakukan dalam keadaan mata dan mulut terbuka atau tertutup.
11. Berbuat dan bicaralah seperlunya, dan
jangan terlalu merendahkan dan/atau menyombongkan diri, sebab dengan
merendahkan dan/atau menyombongkan diri, kita tidak mengatakan keadaan yang
sebenarnya, alias kita berbohong.
Oleh : Abolardus Sianturi